Setelah memelajari modul ini, kalian dapat:
- Menyebutkan tahapan dan teknik pembuatan laporan kegiatan usaha kerajinan
- Menjelaskan proses rancangan pembuatan laporan kegiatan usaha kerajinan
- Menyusun pembuatan laporan kegiatan usaha kerajinan
B. Uraian Materi
1. Apersepsi
Setelah kegiatan pembelajaran 1 telah dilakukan pengertian tentang laporan kegiatan usaha maka pada kegiatan pembelajaran kedua ini kalian akan memelajari tentang tahapan dan teknik penyusunan laporan kegiatan usaha. Suatu bentuk usaha perlu dibuatkan pelporan dalam bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai ahal yang berkenaan terhadap keadaan ataupun suatu kegiatan.hal ini penting untuk mengetahui keadaan bentuk usaha yang sedang kita jalankan
2. Tahapan dan teknik pembuatan laporan kegiatan usaha kerajinan
Pembuatan laporan terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan, penyusunan, dan penyelesaian. Tahap perencanaan dimanfaatkan untuk menentukan tujuan, bahan, media, dan sistematika laporan. Tahap penyusunan dipakai untuk membuat konten, menyesuaikan format, dan menyunting laporan. Tahap penyelesaian digunakan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menindaklanjuti umpan balik laporan.
a. Perencanaan Laporan
Tahap pertama, perencanaan laporan, diawali dengan penentuan tujuan yang bergantung pada jenis laporan yang dibuat. Laporan analitis umumnya memiliki tujuan yang lebih komprehensif dibandingkan laporan informatif. Proposal memiliki tujuan persuasif untuk meyakinkan pembaca. Penentuan tujuan itu dapat dilengkapi dengan rencana kerja yang akan memandu upaya pembuatan laporan.
Pengumpulan bahan data dan informasi kadang-kadang memerlukan proyek riset khusus, baik riset sekunder maupun riset primer. Riset sekunder menggunakan informasi yang telah tersedia, sedangkan riset primer mengumpulkan informasi baru yang diperlukan yang tidak bisa dipenuhi riset sekunder. Secara umum, proses pengumpulan bahan melibatkan lima tahap, yaitu perencanaan keperluan bahan, penentuan lokasi bahan, pemrosesan bahan, penggunaan temuan, serta pengelolaan informasi.
Media penyampaian laporan beragam mulai dari laporan yang dicetak dan dijilid hingga dasbor eksekutif yang menyajikan pemutakhiran langsung. Kebanyakan laporan telah ditentukan media penyampaiannya dan perlu menyediakan sarana penyampaian umpan balik. Penentuan media laporan juga perlu memperhatikan kebutuhan kerja sama dalam pembuatan laporan. Perlu diingat juga bahwa pilihan media memberikan pesan nonverbal, misalnya laporan pemasaran rutin yang dikemas dalam bentuk buku mewah dapat dianggap berlebihan.
Sistematika laporan mencakup pendekatan dan kerangka yang dipakai. Pendekatan laporan dikontraskan antara pendekatan langsung dan tidak langsung. Sebagian besar laporan memakai pendekatan langsung yang secara lugas mencantumkan ringkasan temuan, simpulan, dan rekomendasi. Pendekatan tidak langsung diperlukan jika pembaca perlu diyakinkan dan umumnya diawali dengan latar belakang alasan pembuatan laporan. Kerangka laporan dapat disusun dengan model judul deskriptif (topik) atau informatif (pertanyaan atau simpulan).
b. Penyusunan Laporan
Tahap kedua, penyusunan laporan, diawali dengan pembuatan konten berdasarkan sistematika laporan yang telah direncanakan. Secara umum, laporan terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pendahuluan menetapkan tujuan, lingkup, dan organisasi laporan. Pembahasan menyajikan dan menginterpretasikan informasi yang telah dikumpulkan. Penutup menyimpulkan butir-butir utama, mendiskusikan simpulan tersebut, dan memberikan rekomendasi.
Konten yang telah disusun selanjutnya disesuaikan formatnya agar laporan menjadi padu dan menarik. Termasuk di dalam penyesuaian format ini adalah pemberian ilustrasi untuk laporan. Ilustrasi yang efektif perlu mengikuti enam prinsip, yaitu konsistensi, pengontrasan, keseimbangan, penekanan, konvensi, dan kesederhanaan. Jenis ilustrasi yang dapat diberikan antara lain tabel, grafik, diagram alir, struktur organisasi, peta, gambar, dan foto.
Penyuntingan memeriksa kesalahan titik, kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa, kesalahan data dan fakta, dan kesalahan nalar. Selain itu, penyuntingan juga memeriksa format dan ilustrasi secara keseluruhan agar laporan menarik untuk dibaca. Idealnya, laporan juga diuji baca (proofread) oleh dua orang selain pembuat laporan. Orang pertama adalah orang yang memahami topik laporan yang dapat memastikan ketepatan teknis, sedangkan orang kedua adalah orang yang tidak familier dengan topik yang dapat memastikan pemahaman pembaca awam terhadap laporan.
c. Penyelesaian Laporan
Tahap terakhir, penyelesaian laporan, diawali dengan produksi laporan sesuai media yang dipilih. Pada tahap ini, bagian lain dari laporan, yaitu bagian awal dan bagian akhir, dibuat. Bagian awal terdiri atas sampul dan halaman judul, pengantar dan prakata, daftar isi dan daftar ilustrasi, serta ringkasan eksekutif. Bagian akhir terdiri atas lampiran, bibliografi, glosarium, dan indeks. Pembuatan bagian awal dan bagian akhir ini lazim dilakukan seiring dengan penyusunan laporan sehingga pada saat produksi semua bagian ini tinggal diperiksa kesesuaiannya
Berikut ini merupakan contoh laporan pelaksanaan kegiatan usaha, kamu diharapkan dapat melengkapi format laporan tersebut pada usaha yang kamu pilih/ kembangkan.
Laporan pelaksanaan kegiatan usaha: ……………………………….
1. Bidang kegiatan usaha
a. Jenis kegiatan
1) Jenis usaha ……., volume Rp……..
2) Jenis usaha ……., volume Rp……..
3) Jenis usaha ……., volume Rp……..
4) Jenis usaha ……., volume Rp……..
5) Jenis usaha ……., volume Rp……..
b. Rugi / laba
1) Unit …….. rugi / laba Rp ……..
2) Unit …….. rugi / laba Rp ……..
3) Unit …….. rugi / laba Rp ……..
4) Unit …….. rugi / laba Rp ……..
5) Unit …….. rugi / laba Rp ……..
2. Bidang keuangan
a. Neraca terlampi
b. Analisis
1) Likuiditas =………..% 2) Solvabilitas =………..%
3) Rentabilitas =………..%
3. Bidang permodalan
a. Modal sendiri …………. =Rp……….
b. Modal asing ………… . =Rp……….
1) Pinjaman jangka pendek …………. =Rp……….
2) Pinjaman jangka panjang …………. =Rp……….
3) Pinjaman lain-lain …………. =Rp……….
4. Bidang administrasi dan pembukuan
a. Buku-buku
1) Buku pembelian tunai …………… =…………..
2) Buku pembelian kredit …………… =………….
3) Buku persediaan barang …………… =…………..
4) Buku penjualan tunai…………… =…………..
5) Buku voucher …………… =…………..
b. Dokumen-dokumen dagang
1) Surat-surat perjanjian dagang ………. =………..
2) SITU,SIUP,AMDAL dan lain-lain….. =………..
3) Faktur dan kuitansi ……………………. =………..
Laporan kegiatan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan untuk mengembangkan semua unsur yang relevan, sehingga orang luas tertarik untuk menjalin kerjasama. Membuat laporan kegiatan usaha makanan internasional di sekolah dilakukan dalam mengerjakan tugas laporan prakerin atau laporan kegiatan yang ditugaskan oleh guru di sekolah. Sebuah laporan harus memiliki format yang baik dan benar, harus mengandung beberapa sifat seperti berikut ini:
1. Mengandung imaginasi;
2. Laporan harus sempurna dan lengkap; dan
3. Laporan harus disajikan secara menarik.
Dalam pembuatan laporan kegiatan usaha ada sistematika yang bisa dijadikan pedoman seperti terlihat berikut.
C. Rangkuman
Laporan kegiatan usaha adalah sarana untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha, laporan tersebut hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
D. Latihan Soal
- Jelaskan yang kamu ketahui tentang tahapan proses perancangan penyusunan laporan kegiatan
- Sebutkan tahap penuyusunan laporan kegiataan usaha
- Sebutkan bidang-bidang yang harus dicantumkan dalam laporan kegiatan usaha
- Sebutkan 4 item yang perlu dicantumkan dalam sistematika laporan kegiatan usaha
- Jelaskan pendapatmu mengapa laporan harus lengkap dan sempurna
E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.