Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad 21 untuk Sekolah Dasar
Sumber gambar: SS Cover Model Penilaian Formatif |
Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad 21 untuk Sekolah Dasar
CecepGaos.Com - Salam Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com, media informasi pendidikan.
Kali ini CecepGaos.Com akan berbagi informasi tentang Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad 21 untuk Sekolah Dasar.
Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis buku panduan model penilaian formatif pada pembelajaran abad 21 untuk Sekolah Dasar (SD).
Dalam pengantarnya, Kepala Pusat Penialain Pendidikan Moch. Abduh Ph.D, mengatakan bahwa buku model penilaian formatif pada pembelajaran abad 21 untuk Sekolah Dasar (SD) ini disusun untuk memberi inspirasi kepada para pendidik SD dalam melaksanakan penilaian formatif yang menyatu dengan pembelajaran yang disajikannya.
Berikut ini adalah poin-poin yang dapat CecepGaos.Com sarikan dari buku tersebut.
A. Pembelajaran Abad 21
1. Pengertian
Disebutkan bahwa dari pengertian pembelajaran abad 21 dari beberapa literatur dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran abad 21 adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan multi sumber yang menempatkan peserta didik berperan aktif dalam pemeroleh kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan kecakapan abad 21 serta literasi.
2. Prinsip Pembelaajaran Abad 21
Hampson, Patton, dan Shanks,menyebutkan 10 prinsip utama pembelajaran abad ke 21, yaitu:
Disebutkan bahwa dari pengertian pembelajaran abad 21 dari beberapa literatur dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran abad 21 adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan multi sumber yang menempatkan peserta didik berperan aktif dalam pemeroleh kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan kecakapan abad 21 serta literasi.
2. Prinsip Pembelaajaran Abad 21
Hampson, Patton, dan Shanks,menyebutkan 10 prinsip utama pembelajaran abad ke 21, yaitu:
- Pembelajarantidak secara kaku dibatasi oleh waktu yang dirancang dalam RPP. Apabilaternyata waktu yang diperlukan peserta didik menguasai kompetensi lebih lama,waktu bisa ditambah dan sebaliknya.
- Pembelajarantidak terbatas berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di rumah dan masyarakat(lingkungan sekolah) dengan berbagai sumber belajar.
- Pembelajaranmemperhatikan kebutuhan individual peserta didik, misalnya gaya belajar, minat,dan kecepatan belajarnya. Oleh karena itu pendidik perlu mendesain pembelajaranbagi peserta didik tertentu yang berbeda dengan peserta didik lainnya dalam kelas.
- Pembelajaran memanfaatkan keterampilan literasi digital peserta didik.
- Pembelajaran menggunakanproyek yang riil.
- Pembelajaranmengembangkan keterampilan belajar, kemandirian belajar, dan kemampuanmengikuti perkembangan/perubahan serta memberdayakan peserta didik untukmenjadi ‘pendidik’ bagi temannya.
- Pendidikterlibat dalam pembelajaran sebagai peserta didik sehingga benar-benar memahamiproses pembelajaran.
- Penilaian pembelajaran hanyamengukur apa yang ditargetkan untuk dicapai.
- Pembelajaran melibatkankeluarga, tidak terbatas pada peserta didik.
- Pembelajaranberpusat pada peserta didik, artinya keputusan mengenai tujuan, isi, dan prosespembelajaran didasarkan pada kebutuhan pesertadidik.
Sesuai dengan prinsip-prinsip belajar di atas, sejumlah prinsippembelajaran diterapkan pada pendidikan dasar dan menengah di Indonesia(Permendikbud Nomor 22/2016).
- Pembelajaranberbasis pada peserta didik mencari tahu.
- Pembelajaran berbasis padaaneka sumber belajar.
- Pembelajaran menggunakanpendekatan ilmiah.
- Pembelajaran berbasis kompetensi.
- Pembelajaran terpadu.
- Pembelajaranmemungkinkan peserta didik menemukan jawaban benar yang berbeda-beda.
- Pembelajaranberbasis keterampilan aplikatif.
- Pembelajaranmeningkatkan hardskills dan softskill secara seimbang.
- Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaanpeserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
- Pembelajaran menerapkan nilai-nilai dengan memberiketeladanan (ing ngarsa sung tuladha),membangun kemauan (ing madya mangunkarsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam prosespembelajaran (tut wuri handayani).
- Pembelajaran berlangsung dirumah, di sekolah, dan di masyarakat.
- Pembelajaranmenerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah pendidik, siapa saja adalah pesertadidik, dan di mana saja adalah kelas.
- Pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkanefisiensi dan efektivitas pembelajaran.
- Pembelajaranmemperhatikan perbedaan individual.
3. Metode Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran pesertadidik aktif, antara lain: (1) pembelajaran dengan metode ilmiah, (2) inquiry/discovery learning, (3) project-based learning, dan (4) problem-based learning. Melalui keterlibatan secara aktif pesertadidik dalam aktivitas-aktivitas belajar pada langkah- langkah pembelajaranmetode-metode tersebut, sikap/nilai karakter, pengetahuan, keterampilan,kecakapan abad 21, kecakapan literasi, dan kecakapan berfikir tingkat tinggiakan otomatis diperoleh oleh peserta didik.
B. Penilaian Formatif
1. Pengertian
Higgins dkk. (2010) mendefinisikan penilaian formatif sebagai tugas yang dikerjakan olehpeserta didik selama proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh umpanbalik dari pendidik untuk memperbaiki capaian belajarnya, terlepas apakahpekerjaan peserta didik tersebut dinilai atau tidak.
Penilaian formatif yangbiasa disebut assessment for learning adalahproses mengumpulkan data/informasi/bukti-bukti mengenai sejauh mana (seberapabaik) kemajuan peserta didik dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikandata/informasi tersebut, dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang paling efektif bagi peserta didik agar dapatmenguasai materi/kompetensi secara optimal.
Penilaian formatif merupakan bagiandari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan belajar mengajarberlangsung yang merupakan bagian dari praktik keseharian pendidik dan pesertadidik di dalam proses belajar mengajar di kelas
Higgins dkk. (2010) mendefinisikan penilaian formatif sebagai tugas yang dikerjakan olehpeserta didik selama proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh umpanbalik dari pendidik untuk memperbaiki capaian belajarnya, terlepas apakahpekerjaan peserta didik tersebut dinilai atau tidak.
Penilaian formatif yangbiasa disebut assessment for learning adalahproses mengumpulkan data/informasi/bukti-bukti mengenai sejauh mana (seberapabaik) kemajuan peserta didik dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikandata/informasi tersebut, dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang paling efektif bagi peserta didik agar dapatmenguasai materi/kompetensi secara optimal.
Penilaian formatif merupakan bagiandari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan belajar mengajarberlangsung yang merupakan bagian dari praktik keseharian pendidik dan pesertadidik di dalam proses belajar mengajar di kelas
Penilaian formatif yang dilakukan pendidik tidak hanyapenilaian untuk pembelajaran (assessmentfor learning) tetapi juga penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian formatif berbeda dengan penilaian sumatif.Penilaian sumatif dilaksakanan pada akhir pembelajaran satu atau beberapa kompetensidasar. Hasil penilaian sumatif digunakan untuk membuat keputusan apakah seorangpeserta didik dapat melanjutkan atau tidak dapat melanjutkan ke kompetensiberikutnya, naik kelas atau tidak, dan lulus atau tidak lulus. Hasil penilaiansumatif diperhitungkan dalam pengolahan nilai pada buku rapor.
Di bawah ini adalah tabel perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi/data megenai kemajuan penguasaan kompetensi peserta didik baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang dapat dipakai dalam penilaian formatif. McCharty(2017) merekomendasikan siklus penilaian formatif sebagai berikut.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
C. Teknik Penilaian Formatif
Berikut ini adalah beberapa contoh teknik penilaian formatif yang diambil dari beberapa sumber, antara lain Bell dan Cowie, 2002; Hall danBurke, 2004; Regier, 2012.
1. Observasi (Pengamatan)
Bentukinstrumen yang dapat digunakan oleh para pendidik untuk mendapatkan datamengenai kemajuan peserta didik: (a) Catatan Anekdot, (b) Buku Catatan Anekdot,(c) Kartu Catatan Anekdot, dan (d) Label atau Catatan Tempel (Sticky Notes).
2. Bertanya (Questioning) 3. Diskusi 4. Exit/Admit Slips
5. Lembar Catatan Belajar Peserta Didik
Menurut Bell dan Cowie (2002), penilaian formatifdilakukan melalui tahap-tahap:
Ketiga tahapan tersebut merupakan sebuah siklusyang merupakan bagian dari proses belajar mengajar.
Berikut ini adalah beberapa contoh teknik penilaian formatif yang diambil dari beberapa sumber, antara lain Bell dan Cowie, 2002; Hall danBurke, 2004; Regier, 2012.
1. Observasi (Pengamatan)
Bentukinstrumen yang dapat digunakan oleh para pendidik untuk mendapatkan datamengenai kemajuan peserta didik: (a) Catatan Anekdot, (b) Buku Catatan Anekdot,(c) Kartu Catatan Anekdot, dan (d) Label atau Catatan Tempel (Sticky Notes).
Tingkat kesulitan dan/atau jenispertanyaan yang diberikan hendaknya bervariasi, dan menyertakan pertanyaan yangtidak sekedar menuntut ingatan akan sekumpulan fakta atau angka, tetapipertanyaan yang mendorong pelibatan proses kognitif tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Diskusi di kelas bisa memberikan banyakinformasi mengenai penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep yangdipelajari. Diskusi membangun pengetahuan dan mengembangkan keterampilanberpikir kritis dan kreatif. Diskusi memungkinkan peserta didik untuk meningkatkanwawasan dan kedalaman pemahaman mereka sekaligus meluruskan informasi yangsalah (Black dan Wiliam 1998).
Exit Slips adalah jawabantertulis atas pertanyaan yang diberikan pendidik pada akhir pelajaran untukmengetahui pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep inti. Pertanyaanbiasanya hanya membutuhkan maksimal 5 menit untuk diselesaikan dan dikumpulkansaat peserta didik meninggalkan ruangan.
Admit Slips hampir sama dengan Exit Slips,perbedaannya Admit Slips dilakukansebelum pembelajaran di kelas dimulai. Peserta didik dapat diminta untukmenuliskan komentar pada sebuah kartu di awal pembelajaran. Kartu-kartu inidikumpulkan sebagai syarat untuk masuk ke kelas dan biasanya tidak dinilaiserta tidak diberi nama.
a. Lembar Refleksi
Lembarrefleksi digunakan oleh peserta didik untuk mencatat proses yang mereka laluidalam mempelajari sesuatu dan apa yang mereka peroleh, sekaligus mencatatpertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka temukan jawabannya.
b. Lembar Tanggapan Peserta Didik
Lembartanggapan peserta didik merupakan lembar isian bagi peserta didik untukmenuliskan respons pribadi mereka untuk mengajukan pertanyaan, meramalkanhasil, melakukan refleksi atau perenungan, mengumpulkan kosakata, dan untukmenyatakan pikiranatau pendapat mereka mengenai bacaan tertentu.
6. Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman (Self- dan Peer-Assessment)
PenilaianDiri dan Penilaian Antarteman menjadikan peserta didik mengevaluasi dirinyasendiri atau teman sekelasnya mengenai kemajuan belajarnya dan melakukanrefleksi atas proses pembelajaran mereka.
7. Latihan Presentasi
Latihan presentasi sebaiknya dilakukanbeberapa hari sebelum tanggal presentasi yang sesungguhnya. Peserta didikberlatih presentasi di depan teman-teman sekelas mereka. Dengan mendengarkanpeserta didik latihan presentasi, pendidik dapat dengan mudah menentukantingkat pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep yang penting sekaligusmengetahui perkembangan keterampilan menyajikan gagasan mereka berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.Pendidik memberikan komentar mengenai aspek positif dari presentasi danmenyarankan perbaikan yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas dari presentasinya.
8. Peta Konsep
Penilaianformatif dapat dilakukan dengan meminta peserta didik membuat representasivisual, misalnya peta konsep. Darirepresentasi visual yang dibuat peserta didik, pendidik dapat menilai seberapabaik pemahaman peserta didik mengenai konsep tertentu.
Di bawah ini adalah contoh hasil peta konsep peserta didik.
9. Penilaian Kinestetik
Penilaian Kinestetik adalah penilaianyang memasukkan unsur gerak untuk menunjukkan pemahaman mereka mengenai sebuahtopik atau konsep. Meskipun biasanya jenis penilaian ini berhubungan denganbidang seni, misalnya menari dan memainkan alat music atau PJOK, misalnya dribbling bola basket dan memberikan serve bola voli, penilaian kinestetikjuga bisa digunakan dalam bidang pelajaran lainnya untuk memberikan gambarankepada pendidik mengenai pemahaman dan kesalahpahaman peserta didik mengenaisebuah konsep. Penilaian kinestetik merupakan cara yang baik untuk menambahkeragaman pada penilaian terhadap pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Contoh penilaian kinestetik tentangbagaimana melihat dan menentukan waktu pada jam.
10. Papan Bicara
Pendidik dapat meminta peserta didikmenuliskan jawaban atas pertanyaan lisan atau tertulis pada papan kecil/kertaskarton berukuran sekitar 35x50 cm dengan spidol. Ketika peserta didik telahmenuliskan jawabannya, mereka diminta untuk mengangkat papan kecil/kertaskarton mereka. Pendidik dapat menentukan siapa yang dapat menjawab dengan tepatdan yang masih membutuhkan bantuan. Pendidikbisa langsung memberikan perbaikan (umpan balik) pada peserta didik yangjawabannya belum tepat.
Selain yang telah diuraikan di atas, masih banyak teknik penilaian formatif yang lainnya, seperti kuis konstruktif, penugasan, daftar cek, jawaban bersama, contoh dan bukan contoh, tunjuk lima jari, menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari, uraian singkat, ringkasan singkat, pertanyaan dengan jawaban terbuka, memecahkan masalah, kartu jawaban, dan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh peserta didik.
D. Pelaksanaan Penilaian Formatif Lembarrefleksi digunakan oleh peserta didik untuk mencatat proses yang mereka laluidalam mempelajari sesuatu dan apa yang mereka peroleh, sekaligus mencatatpertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka temukan jawabannya.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
Lembartanggapan peserta didik merupakan lembar isian bagi peserta didik untukmenuliskan respons pribadi mereka untuk mengajukan pertanyaan, meramalkanhasil, melakukan refleksi atau perenungan, mengumpulkan kosakata, dan untukmenyatakan pikiranatau pendapat mereka mengenai bacaan tertentu.
6. Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman (Self- dan Peer-Assessment)
PenilaianDiri dan Penilaian Antarteman menjadikan peserta didik mengevaluasi dirinyasendiri atau teman sekelasnya mengenai kemajuan belajarnya dan melakukanrefleksi atas proses pembelajaran mereka.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
Latihan presentasi sebaiknya dilakukanbeberapa hari sebelum tanggal presentasi yang sesungguhnya. Peserta didikberlatih presentasi di depan teman-teman sekelas mereka. Dengan mendengarkanpeserta didik latihan presentasi, pendidik dapat dengan mudah menentukantingkat pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep yang penting sekaligusmengetahui perkembangan keterampilan menyajikan gagasan mereka berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.Pendidik memberikan komentar mengenai aspek positif dari presentasi danmenyarankan perbaikan yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas dari presentasinya.
8. Peta Konsep
Penilaianformatif dapat dilakukan dengan meminta peserta didik membuat representasivisual, misalnya peta konsep. Darirepresentasi visual yang dibuat peserta didik, pendidik dapat menilai seberapabaik pemahaman peserta didik mengenai konsep tertentu.
Di bawah ini adalah contoh hasil peta konsep peserta didik.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
Penilaian Kinestetik adalah penilaianyang memasukkan unsur gerak untuk menunjukkan pemahaman mereka mengenai sebuahtopik atau konsep. Meskipun biasanya jenis penilaian ini berhubungan denganbidang seni, misalnya menari dan memainkan alat music atau PJOK, misalnya dribbling bola basket dan memberikan serve bola voli, penilaian kinestetikjuga bisa digunakan dalam bidang pelajaran lainnya untuk memberikan gambarankepada pendidik mengenai pemahaman dan kesalahpahaman peserta didik mengenaisebuah konsep. Penilaian kinestetik merupakan cara yang baik untuk menambahkeragaman pada penilaian terhadap pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Contoh penilaian kinestetik tentangbagaimana melihat dan menentukan waktu pada jam.
Sumber: Buku Model Penilaian Formatif |
Pendidik dapat meminta peserta didikmenuliskan jawaban atas pertanyaan lisan atau tertulis pada papan kecil/kertaskarton berukuran sekitar 35x50 cm dengan spidol. Ketika peserta didik telahmenuliskan jawabannya, mereka diminta untuk mengangkat papan kecil/kertaskarton mereka. Pendidik dapat menentukan siapa yang dapat menjawab dengan tepatdan yang masih membutuhkan bantuan. Pendidikbisa langsung memberikan perbaikan (umpan balik) pada peserta didik yangjawabannya belum tepat.
Sumber: Buku Model Penialain Formatif |
Menurut Bell dan Cowie (2002), penilaian formatifdilakukan melalui tahap-tahap:
- Pengumpulan Informasi (elisitasi),
- Pengolahan dan Interpretasi Informasi, dan
- Pengambilan Tindakan berdasarkanhasil interpretasi penilaian.
Ketiga tahapan tersebut merupakan sebuah siklusyang merupakan bagian dari proses belajar mengajar.
Demikianlah poin-poin pokok yang dapat CecepGaos.Com sarikan dari buku model penilaian formatif pada pembelajaran abad ke-21 untuk Sekolah Dasar (SD).
Sumber: https://puspendik.kemdikbud.go.id/publikasi
Baca juga: Buku Panduan Penilaian Tes Tertulis Terbaru yang Wajib Guru Ketahui
Baca juga: Buku Panduan Penilaian Karakter Peserta Didik [Sebuah Model]
Baca juga: Panduan Penilaian Portofolio Terbaru yang Wajib Guru Ketahui
Baca juga: Buku Panduan Penilaian Karakter Peserta Didik [Sebuah Model]
Baca juga: Panduan Penilaian Portofolio Terbaru yang Wajib Guru Ketahui